ODOJ (Sarana Dakwah Online)

image

Assalamu’alaikum

Apa kabarnya para “calon” penghuni surga? Aku mau berbagi salah satu pengalamanku tentang waktu luangku yang aku gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Waktu luangku kadang aku isi dengan mencari informasi di internet yang orang Jawa sebut Mbah Google. Terkadang aku mencari informasi di internet untuk memperdalam keimananku kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, banyak artikel di internet yang menyediakan informasi terpercaya dan itu aku jadikan sebagai pedomanku melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslimah serta melaksanakan Sunnah Rasulullah.

Nah, tak sengaja aku berpikir jika ada salah satu website tentang Islam yang terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Website ini mengajarkan kita bahwa membaca Al-Qur’an satu juz per hari itu mudah dan bukan beban. Ada yang tahu gak nama websitenya apa? Karena semuanya pada kudet nih aku kasih tahu, nama website itu adalah onedayonejuz.org , bisa diklik tuh websitenya. Orang-orang yang tergabung dalam komunitas itu menyebutnya sebagai ODOJ yakni singkatan dari One Day One Juz serta orang orang yang tergabung dalam ODOJ disebut sebagai ODOJers.
Sekarang ini, anggota dari One Day One Juz sendiri sudah mencapai sekitar 90.000 anggota. Pendiri komunitas One Day One Juz adalah Bhayu Subrata dan Pratama Widodo dari Purwokerto. Aku pun mulai mengetahui bahwa cara kerja dari One Day One Juz itu hanya lewat WhatsApp atau Broadcast Blackberry Messenger (BBM) saja. Jadi, tak apa jika rumahnya berjauhan. Teknik dengan cara itu merupakan gagasan dari sekelompok alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan segenap aktivis rumah Qur’an Depok. One Day One Juz pun memisahkan anggota laki-laki (ikhwan) dengan anggota perempuan (akhwat).
Aku pun mulai tertarik setelah membaca artikel-artikel di website One Day One Juz.  Sehingga, aku mencoba untuk mendaftarkan diriku sebagai salah satu anggota (member) dari komunitas One Day One Juz. Setelah aku isi formulir pendaftaran via online di website ODOJ, ternyata kami dibagi menjadi grup-grup yang anggotanya berjumlah 30 orang. Hal itu bermaksud bahwa 30 juz itu dibagi menjadi 30 orang setiap harinya dan jika sudah kholas bisa melapor lewat WhatsApp atu BBM, tapi jika salah satu anggota ada yang berhalangan untuk tilawah 1 juz, juz itu harus “dilelang” kepada anggota yang lain.
Tetapi, aku tidak langsung mendapatkan grup dengan anggota mencapai 30 orang. Aku harus menunggu anggota dari grupku mencapai 30 orang. Kebetulan aku menjadi anggota di grup #1968. Hal itu berarti grupku merupakan grup ke 1968 dari semua grup perempuan yang ada. Kebayang gak sudah ada 1968 grup dikalikan 30 orang, itu belum yang laki-lakinya ditambah dengan grup-grup baru. Banyak bener dah. Aku tidak sabar menunggu bagaimana pelaksanaan ODOJ di grupku sendiri. Sedikit demi sedikit banyak anggota di dalam grupku. Aku lihat di biodata mereka, tidak ada yang sebaya denganku, semuanya sudah lebih tua daripada aku. Ada yang sudah kuliah, kerja, menikah dan punya anak. Nah, setelah aku tahu bahwa ODOJers di grupku tidak ada yang sebaya denganku atau lebih muda daripada aku, aku pun mengira bahwa aku ODOJers termuda di seluruh grup. Tapi ternyata setelah aku baca artikel bahwa ada ODOJer yang umurnya 8 tahun. Yah, gak jadi yang termuda deh, hehe. Kalau tadi yang termuda, sekarang yang tertua dan umurnya satu abad dikurangi 22 tahun, hitung tuh berapa.
Hari pertamaku bersama grup #1968 ODOJ, kami membuat komitmen atau peraturan jika sudah kholas wajib lapor sebelum jam empat sore, agar bisa disetorkan kepada pengurus inti One Day One Juz, dan jika ada yang berhalangan wajib memilih 4 opsi, ada opsi tetap tilawah dan tidak dilelang, ada yang tetap tilawah tapi juznya dilelang, ada yang mendengarkan murottal dan juznya dilelang dan ada juga yang membaca terjemahannya saja dan tetap dilelang. Dalam grup #1968, menurutku aku tidak terlalu aktif. Aku hanya menuruti perintah atau perjanjian yang dibuat. Itu dikarenakan aku lebih sibuk dan tidak sempat mengecek handphoneku saat aku berada di sekolah.
Dari waktu ke waktu, aku mulai mengerti dan merasa nyaman dengan grup #1968 ODOJ, meskipun pada awalnya terasa berat untuk melaksanakan tilawah satu juz per hari. Tapi aku selalu berusaha dan meyakinkan diriku bahwa aku bisa dan ini aku lakukan agar aku lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta. Dan ODOJ adalah cara Allah mendekatkan diriku denganNya. Di grupku #1968 ODOJ, tidak terkesan formal tetapi lebih nyantai karena bukan hanya menyetorkan kholasnya tilawah tapi juga saling memberi motivasi dan pengetahuan lebih banyak tentang Islam dan khususnya muslimah. Kita kadang juga saling curhat tentang masalah atau kehidupan yang dialami sehari-hari. Di grup juga sering membagikan tentang info buat NGAOS alias NGaji On Street artinya bukan ngaji di jalan terus dibiarin ditabrak truck, itu maksudnya ada event di beberapa daerah yang ODOJers di daerah tersebut mengadakan pembacaan Al-Qur’an bersama-sama di sekitar jalan. Tapi sayang di daerahku belum ada event seperti itu. Mungkin karena ODOJersnya sedikit.
Menurutku di dalam grup #1968 ODOJ, kebanyakan anggota sangat bersemangat dalam melaksanakan tilawah. Apalagi pada sekitar hari pertama pelaksanaan tilawah. Tapi juga ada yang tidak kholas ataupun tidak melaporkan tilawahnya dan hal itu membuat anggota yang lain melelang juz yang belum kholas. Pernah juga di grupku tidak khatam dan itu tidak hanya sehari tapi juga berhari-hari. Kami pun selalu berusaha untuk khatam meskipun waktu melaporkan ke pengurus inti sangatlah mepet. Dan bisa dibilang aku adalah anggota yang bisa disebut “numpang kholas”, itu karena aku tidak pernah mengambil juz lelangan ataupun membantu untuk menghubungi anggota yang sudah lama tidak melaporkan tilawahnya.
Di ODOJ sekarang juga ada program ODALF dan ODOL. Pasti penasaran dong apa itu ODALF dan ODOL. Yang pertama ODALF itu singkatan dari One Day A haLF juz artinya pasti tahu lah ya, kan Bahasa Inggrisnya sudah tidak diragukan lagi. Nah buat yang belum tahu, artinya ODALF tadi yaitu Satu Hari Setengah Juz jadi kan satu juz ada delapan lembar dan itu dibagi dua jadi empat lembar. Sekarang yang kedua yaitu ODOL, ODOL itu bahasa jawanya pasta gigi singkatan dari One Day One Lembar artinya Satu Hari Satu Lembar, nah program ini untuk anak-anak. Kalau kamu kesulitan atau merasa sibuk bisa pilih program ODALF tapi jangan ODOL, ingat itu hanya untuk anak-anak!
Ada juga yang program terbaru lagi yaitu Pembibitan 100 Pengahafal Quran, bagus kan ya programnya. Kalau yang ini masih belum mencoba untuk daftar, soalnya baru tahu juga. Jadi, kalau mau yang seperti di televisi yang ada hafidz cilik itu daftar aja di www.rumahquran.onedayonejuz.org

Masih banyak lagi yang belum aku beri tahu tentang ODOJ, penasaran ya? Makanya kunjungi websitenya di onedayonejuz.org . Pasti bermanfaat banget. Dan inilah perantaraku dengan Allah yaitu One Day One Juz, sesungguhnya jika kita mempunyai niat yang baik pasti Allah aku bantu kita. Ada satu cara yang Allah berikan jika Ia ridho, namun jika kita mempunyai 1000 cara tapi Allah tidak ridho maka hilanglah sudah. Semoga Allah selalu merahmati orang-orang yang berniat baik dan selalu berusaha mendekatkan dirinya kepada Sang Maha Agung.

Salam Ukhuwah
Wassalamu’alaikum

Tinggalkan komentar